Ada teori tentang wafatnya RA
Kartini karena dibunuh dengan cara diracun oleh dokter pribadinya ( orang
belanda ) beberapa saat setelah beliau melahirkan. Perlu ada penyelidikan yang
lebih serius untuk menilai teori ini.
Kehidupan RA Kartini masih menyimpan banyak misteri. Kontroversi tentang beliau terus berjalan. Ada yang berani mengvonis bahwa beliau adalah tokoh anti Islam, terpengaruh berat dengan theosofi/freemasonry yang kagum dengan kebudayaan barat. Disisi yang lain, ada yang menyatakan bahwa beliau adalah korban dari konspirasi belanda dalam rangka mendeskreditkan Islam.
RA Kartini tercatat sebagai murid yang pandai disekolahnya, karena itu beliau berhak mendapat beasiswa belajar ke Belanda. Study ke belanda tidak terlaksana karena orang tua RA Kartini tidak menginjinkan. Meskipun tidak jadi study ke luar negeri , pemikiran pemikiran beliau terus terasah melalui korespondensi dengan kenalan kenalannya yang orang belanda, baik yang ada di belanda atau di hindia belanda. Hampir semua kenalan beliau tersebut adalah para anggota dan aktivis theosofy / freemasonry. Disinilah sentuhan pemikiran pemikiran beliau dengan theosofy / freemasonry. Tidak heran kalau beliau pernah berpandangan negatif dengan Islam sebagai agamanya. Pandangan beliau tentang Islam berubah setelah beliau bertemu dengan Syekh Darat dan berdiskusi banyak tentang agama Islam. RA Kartini banyak mendapat pencerahan tentang Islam. Sebagai contoh, pada awalnya RA Kartini menentang keras polygami, namun setelah belajar Islam beliau bisa menerima bahkan bersedia menikah dengan cara dipolygami. Pada saat pernikahannya beliau mendapat hadiah yang sangat istimewa dari guru mengajinya ( Syekh Darat ) yaitu terjemah Al quran meskipun baru beberapa juz awal.
Pembelaan RA kartini terhadap Islam mengalir dalam korespondensi dengan para kenalannya orang belanda yang notabene para penganut theosofy / freemasonry. Bahkan dalam salah satu suratnya beliau berani menyatakan bahwa dulu beliau kagum dengan peradaban barat dan menganggap budaya barat adalah yang paling unggul, tetapi setelah belajar tentang Islam maka tahulah beliau bahwa syariat dan peradaban Islamlah yang lebih baik dan sekaligus jadi tahu betapa rusak dan kejinya peradaban barat. Pernyataan ini tentu saja menohok para kenalan belandanya. Hal ini yang disinyalir menjadi salah satu sebab mengapa ada konspirasi untuk membunuh beliau.
Ada pertanyaan, kalau betul konspirasi belanda tidak suka dengan RA Kartini dan membunuhnya, tetapi mengapa orang belanda pula yang menjadikan beliau sebagai pahlawan emansipasi wanita ? Apakah ada kaitannya dengan tanggal lahir beliau yaitu 21 April ? Benarkah tanggal 21 April adalah salah satu tanggal kelahiran dewa kaum paganis di eropa yang dipuja puja oleh para penganut pagan theosofi / freemasonry ? Jadi hakekatnya mereka bukan merayakan hari kelahiran RA Kartini sebagai pahlawan emansipasi wanita tetapi sedang merayakan hari kelahiran salah satu dewa yang menjadi sesembahannya. Sekilas info, Radjiman Wedyoniingrat salah seorang tokoh besar theosofy di indonesia lahir pada tanggal 21 april. ( 30 Shofar 1432 H / 4 Perbruari 2011 M