Minggu, 12 Februari 2012

Nothing Special

12 Februari 2012


Hari ini tempat 2 bulan nenek ninggalin aku. Aku pikir masalah akan surut seiring berjalannya waktu. Tapi semakin waktu berjalan kebencian akan satu sama lain terkuak ke permukaan.
Tuhan...!!!
Apa yang terjadi pada hamba Mu ini. Kenapa masalah tak kunjung surut. Apakah hamba kurang bersyukur terhadap Mu.


Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi satu persatu masalah muncul. Aku takut Ya Allah!!
Hari ini juga perang antar saudara terjadi. Perang yang bahkan bisa membunuh satu sama lain. Aku tak tau apa yang harus aku perbuat. Sebagai anak tertua tentu saja posisi ku harus netral untuk memisahkan. Ternyata menjadi pihak yang netrla itu sulit. Kadang kalanya aku membenci salah satu dari 2 saudara sedarah ini. Sehingga tanpa sengaja yang keluar dari mulutku adalah kata kata kebencian yang tak peduli apakah akan melukai perasaannya atau tidak. Namun jauh di lubuk hatiku. Aku menyayangi mereka berdua. Ingin aku bertukar sakit saat mereka sedang dalam kesakitan. Ingin rasanya aku berbagi suka saat aku dalam kebahagian. Ntah aku yang keras kepala atau mereka namun kenangan- kenangan akan kesenangan tertutupi oleh kebencian yang tak kunjung surut. Titik terang dalam masalah ini seakan sirna ditelan kabut kebencian. Padahala mereka adalah penyemangat ku agar aku bisa terus melakukan yang terbaik. Aku tak ingin mereka dijelek- jelekan hanya karna mereka mempunyai saudara yang gagal. Aku selalu berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Aku pernah mendengar kutipan ntah itu dari siapa " Lakukan yang terbaik yang menurutmu baik ". Tapi apa yang ku perbuat. Aku melakukan apa yang membuat mereka senang dann tak mengecewakan. Malu aku rasanya saat para tetangga menengok ke rumahku seakan- akan ada pembunuhan yang terjadi. Dan nantinya mereka akan menggunjingkan masalah ini untuk seminggu kemudian. Otomatis yang kena getahnya adalah Orang Tuaku. Aku Sayang mereka. Namun apakah rasa sayangku kepada mereka masih kurang besar?? Apakah rasa benciku ini terhadap mereka begitu besarnya?? Apakah pertikaian yang mengacu pada pembunuhan ini akan segera selesai. Aku kadangkala tak tau siapa yang memulai duluan. Pertikaian itu muncul, dan terus menglalir bagai air. Dan satu jam setelah peristiwa pertikaian tersebut, satu persatu orang datang ke rumahku untuk mengetahui cerita dari pertikaian tersebut. Ntah apa yang Orang Tuaku jawab saat semua orang itu datang. Ingin rasanya aku kembali saat- saat aku masih berusia sekitar 5 tahun. Saat tak ada yang banyak aku pikirkan. Saat aku untuk bersekolah pertama kalinya, saata aku menggu detik detik kelahiran adik ke-Tigaku. Atau saat aku kelas 5 SD, saat aku mendapat beasiswa sebagai anak yang berprestasi dan saat aku memenangkan kejuaraan atletik cabang lompat tinggi.


Jadi dewasa itu sungguh tak menyenangkan kalau kita menempatkannya tidak baik. Dan itu terjadi pada saya. Padahala saat kecil aku berangan- angan kalau umur 17 Tahun itu sudah cukup dewasa untuk melakukan sesuatu. Namun saat usia ku menginjak 19 Tahun kedewasaan berpikirku masih kurang. Kadangkala spontan melakukan tanpa memikirkan akibat kedepannya. Saat menulis blog ini aku tidak tau apa yang aku tuliskan. Semua kata- kata ini terlintas begitu saja di kepalaku.

Tuhan!!
Berikan aku kekuatan untuk menakhlukan rasa benci ini.
Berikan aku ketabahan dan kesabaran dalam mengahadapi segal;a macam cobaan MU
Berikan aku kasih sayang Mu yang tak terbatas itu agar aku mampu Melewatinya.



Love They
My Beloved Little Sister and Little Brother

Tidak ada komentar: